Slide 1 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 2 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 3 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 4 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 5 Title Here

Your Description Here..................................

Cara Memikat Anak Untuk Mau Belajar

06.41 | ,

Cara Memikat Anak Untuk Mau Belajar Halo Bunda, memiliki kesulitan untuk mendidik anak yang malas belajar yah? Memang bagi sebagian anak, belajar merupakan sebuah beban yang mereka harus kerjakan, bahkan belajar bisa jadi merupakan hal yang paling menakutkan bagi sebagian anak. Apalagi anak terkadang selalu membuat kesal orang tua, yang kadang begitu malas kalau disuruh belajar. hemm... memang merepotkan ya bunda, mengurus anak itu. namun jika bunda ingin melatih cara belajar anak usia dini agar termotivasi ingin menggunakan metode belajar dirumah sebaiknya ikuti siasat dibawah ini.

Cara Memikat Anak Untuk Mau Belajar

 1. Sering berkomunikasi sama anak seorang bunda harus pandai mengatur waktu dan membagi kasihnya pada anak, jangan terlalu sibukdengan urusan krumah, kantor, bahkan ngerumpi dengan tetangga, biasakan mengobrol dengan anak dan ciptakan keserasian agar hubungan yang terjalin semakin erat dan hal ini juga akan membuat anak semakin mudah untuk diatur. seperti contoh ajaklah anak mengobrol tentang kesehariannya seperti sekolah, atau teman-temannya. siapa tahu anak akan menceritakan kenapa dia sulit dan malas belajar.

2. Bunda harus menjadi contoh Yang baik Jadi gini bunda... jika bunda telah berhasil merayu anak, lalu anak itu juga sudah mau belajar, sebaiknya Bunda tetap ada disamping anak bunda. sambil membaca buku atau majalah disampingnya. Cara terbaik memahami anak ini bisa memotivasi anak agar mau belajar. jangan malah menonton TV atau memainkan handphone disampingnya, nanti yang ada sikap malas akan hadir ketika sering melihat ibunya tidak mencontohkan yang baik.

3. Mengatur jam belajar anak Mulai sejak dini sebaiknya Bunda harus mengatur waktu anak, bahkan dalam hal belajar. tapi tetap beri kebebasan pada anak, hal ini akan membuat anak terbiasa dengan rutinitas waktu yang memang sudah disepakati. contohnya tetapkan belajar anak sekitar jam 5 sore setelah ia bermain, atau anda juga bisa memberi sedikit kejutan jika anak anda tepat waktu.

4. Jadikan suasana belajar menyenangkan Biasanya seorang anak memiliki cara sendiri untuk belajar, mungkin jika selama ini bunda memberikan suasana belajar yang sangat menjenuhkan, ada baiknya bunda memberikan suasana belajar yang menyenangkan. misalnya jika anak sedang belajar matematika, anda bisa memberikan tebak-tebakan mengenai matematika. cara ini cukup efektif loh bunda.

5. Bunda harus memiliki kesabaran Kunci utama untuk mengajak anak senang belajar adalah dengan tetap tenang dan sabar, kendalikan emosi bunda saat anak sulit disuruh untuk belajar, karena mengajak anak belajar dengan cara memarahi, menggentak atau mengancam tidak akan menghasilkan apapun, malah sang anak akan semakin malas belajar karena fokus pada emosi orang tuanya. jika Bunda tetap tenang dan sabar, cepat atau lambat anak akan menuruti kita ko, perlu di ingat juga bunda... biasanya seorang anak akan mengikuti watak dan prilaku orang tuanya, maka itu tetap tenang dan positif ya bunda...
Baca yang ini juga bunda : Belajar melalui les private di rumah

Sangat sederhanakan mengajari anak untuk mudah belajar? Dan saran kami jika anak Bunda memiliki prestasi jangan pernah sungkan untuk memberikan kejutan atau sekedar hadiah kecil untuk anak. Agar perjuangan anak untuk belajar merasa dihargai... cukup sekian ya bunda, sampai bertemu lagi dia artikel selanjutnya - Memilih Guru Les Privat Yang Terbaik
Read More

Cara Belajar Untuk Usia Dini

10.16 |

Hakikat Anak Usia Dini

Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14).

Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 7). Usia dini merupakan usia di mana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai usia emas (golden age). Makanan yang bergizi yang seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.

Ada berbagai kajian tentang hakikat anak usia dini, khususnya anak TK diantaranya oleh Bredecam dan Copple, Brener, serta Kellough (dalam Masitoh dkk., 2005: 1.12 – 1.13) sebagai berikut.


  • Anak bersifat unik.
  • Anak mengekspresikan perilakunya secara relative spontan.
  • Anak bersifat aktif dan enerjik.
  • Anak itu egosentris.
  • Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.
  • Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang.
  • Anak umumnya kaya dengan fantasi.
  • Anak masih mudah frustrasi.
  • Anak masih kurang pertimbangan dalam bertindak.
  • Anak memiliki daya perhatian yang pendek.
  • Masa anak merupakan masa belajar yang paling potensial.
  • Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman.
B. Karakteristik Cara Belajar Anak Usia Dini

Anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa dalam berperilaku. Dengan demikian dalam hal belajar anak juga memiliki karakteristik yang tidak sama pula dengan orang dewasa. Karakteristik cara belajar anak merupakan fenomena yang harus dipahami dan dijadikan acuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran untuk anak usia dini. lihat juga ke lowongan kerja guru privat, Adapun karakterisktik cara belajar anak menurut Masitoh dkk. (2009: 6.9 – 6.12) adalah :

    Anak belajar melalui bermain.
    Anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya.
    Anak belajar secara alamiah.
    Anak belajar paling baik jika apa yang dipelajarinya mempertimbangkan keseluruhan aspek pengembangan, bermakna, menarik, dan fungsional.

C. Karakteristik Pembelajaran untuk Anak Usia Dini

Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini, menurut Sujiono dan Sujiono (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 138), pada dasarnya adalah pengembangan kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak.

Atas dasar pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa pembelajaran untuk anak usia dini memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Belajar, bermain, dan bernyanyi

Pembelajaran untuk anak usia dini menggunakan prinsip belajar, bermain, dan bernyanyi (Slamet Suyanto, 2005: 133). Pembelajaran untuk anak usia dini diwujudkan sedemikian rupa sehingga dapat membuat anak aktif, senang, bebas memilih. Anak-anak belajar melalui interaksi dengan alat-alat permainan dan perlengkapan serta manusia. Anak belajar dengan bermain dalam suasana yang menyenangkan. Hasil belajar anak menjadi lebih baik jika kegiatan belajar dilakukan dengan teman sebayanya. Dalam belajar, anak menggunakan seluruh alat inderanya.

2. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan

Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan mengacu pada tiga hal penting, yaitu : 1) berorientasi pada usia yang tepat, 2) berorientasi pada individu yang tepat, dan 3) berorientasi pada konteks social budaya (Masitoh dkk., 2005: 3.12).

Pembelajaran guru privat terbaik yang berorientasi pada perkembangan harus sesuai dengan tingkat usia anak, artinya pembelajaran harus diminati, kemampuan yang diharapkan dapat dicapai, serta kegiatan belajar tersebut menantang untuk dilakukan anak di usia tersebut.

Manusia merupakan makhluk individu. Perbedaan individual juga harus manjadi pertimbangan guru dalam merancang, menerapkan, mengevaluasi kegiatan, berinteraksi, dan memenuhi harapan anak.

Selain berorientasi pada usia dan individu yang tepat, pembelajaran berorientasi perkembangan harus mempertimbangkan konteks sosial budaya anak. Untuk dapat mengembangkan program pembelajaran yang bermakna, guru hendaknya melihat anak dalam konteks keluarga, masyarakat, faktor budaya yang melingkupinya.

D. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran sebagai segala usaha guru dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Masitoh dkk., 20056.3). Ada bermacam-macam strategi pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru Taman Kanak-kanak. Pemilihan strategi pembelajaran hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor penting, yaitu: a. karakteristik tujuan pembelajaran, b. karakteristik anak dan cara belajarnya, c. tempat berlangsungnya kegiatan belajar, d. tema pembelajaran, serta e. pola kegiatan (Masitoh dkk., 2005: 6.3).

E. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran di Taman Kanak-kanak

1. Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Anak

a. Pendekatan yang melandasi pembelajaran yang berpusat pada anak

Anak merupakan individu yang sedang tumbuh dan berkembang. Anak juga merupakan makhluk yang aktif. Atas dasar fakta tersebut maka dikembangkan strategi pembelajaran berdasarkan: 1) pendekatan perkembangan dan 2) pendekatan belajar aktif.

b. Karakteristik pembelajaran yang berpusat pada anak

Pembelajaran yang berpusat pada anak memiliki karakteristik sebagai berikut (Masitoh dkk., 2005: 8.5 – 8.6).

  -  Prakarsa kegiatan tumbuh dari anak.
  -  Anak memilih bahan-bahan dan memutuskan apa yang akan dikerjakan.
  -  Anak mengekspresikan bahan-bahan secara aktif dengan seluruh inderanya.
  -  Anak menemukan sebab akibat melalui pengalaman langsung dengan objek.
  -  Anak mentransformasi dan menggabungkan bahan-bahan.
  -  Anak menggunakan otot kasarnya.

c. Sintaks pembelajaran yang berpusat pada anak
Pembelajaran yang berpusat pada anak terdiri dari 3 tahap utama, yaitu : tahap merencanakan, tahap bekerja, dan tahap review.

1) Tahap merencanakan (planning time)

Pada tahap ini guru member kesempatan kepada anak-anak untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukannya. Guru, misalnya, menyediakan alat-alat bermain yang terdiri dari : a) balok-balok kayu, b) model buah-buahan, c) alat-alat transportasi, d) buku-buku cerita, e) peralatan menggambar, dan f) macam-macam boneka.

2) Tahap bekerja (work time)
Setelah memilih kegiatan yang akan dilakukannya, anak kemudian dikelompokkan berdasarkan kegiatan yang dipilih. Pada tahap ini anak mulai bekerja, bermain, atau memecahkan masalah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Guru mendampingi siswa, memberikan dkungan dan siap memberikan bimbingan jika anak membutuhkan.

3) Review / recall
Setelah anak-anak selesai melakukan aktivitasnya, mereka kemudian diberi kesempatan untuk mengungkapkan pengalamannya secara langsung. Pada tahap ini guru berusaha agar ana-anak mengungkapkan perasaannya dengan tepat.

2. Strategi Pembelajaran Melalui Bermain

a. Rasional strategi pembelajaran melalui bermain

Bermain merupakan kebutuhan anak. Bermain merupakan aktivitas yang menyatu dengan dunia anak, yang di dalamnya terkandung bermacam-macam fungsi seperti pengembangan kemampuan fisik motorik, kognitif, afektif, social, dst. Dengan bermain akan mengalami suatu proses yang menarahkan pada perkembangan kemampuan manusiawinya.

b. Sintaks pembelajaran melalui bermain
Strategi pembelajaran melalui bermain terdiri dari 3 langkah utama, yaitu: tahap prabermain, tahap bermain, dan tahap penutup.

1) Tahap prabermain

Tahap prabermain terdiri dari dua macam kegiatan persiapan : kegiatan penyiapan siswa dalam melaksanakan kegiatan bermain dan kegiatan penyiapan bahan dan peralatan yang siap untuk dipergunakan.

a) Kegiatan penyiapan siswa terdiri dari : (1) guru menyampaikan tujuan kegiatan bermain kepada para siswa, (2) guru menyampaikan aturan-aturan yang harus diikuti dalam kegiatan bermain, (3) guru menawarkan tugas kepada masing-masing anak, misalnya membuat istana, membuat, menara, dst., dan (4) guru memperjelas apa yang harus dilakukan oleh setiap anak dalam melakukan tugasnya.

b) Kegiatan penyiapan bahan dan peralatan yang diperlukan, misalnya menyiapkan bak pasir, ember, bendera kecil, dsb.

2) Tahap bermain

Tahap bermain terdiri dari rangkaian kegiatan berikut : a) semua anak menuju tempat yang sudah disediakan untuk bermain, b) dengan bimbingan guru, peserta permainan mulai melakukan tugasnya masing-masing, c) setelah kegiatan selesai setiap anak menata kembali bahan dan peralatan permainannya, dan d) anak-anak mencuci tangan.

3) Tahap penutup

Tahap penutup dari strategi pembelajaran melalui bermain terdiri dari kegiatan-kegiatan : a) menarik perhatian dan membangkitkan minat anak tentang aspek-aspek penting dalam membangun sesuatu, seperti mengulas bentuk-bentuk geometris yang dibentuk anak, dsb., b) menghubungkan pengalaman anak dalam bermain yang baru saja dilakukan dengan pengalaman lain, misalnya di rumah, c) menunjukkan aspek-aspek penting dalam bekerja secara kelompok, d) menekankan petingnya kerja sama.

3. Strategi Pembelajaran Melalui bercerita

a. Rasional strategi pembelajaran melalui bercerita

Pencapaian tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak dapat ditempuh dengan strategi pembelajaran melalui bercerita. Masitoh dkk. (2005: 10.6) mengidentifikasi manfaat cerita bagi anak TK, yaitu sebagai berikut.

    Bagi anak TK mendengarkan cerita yang menarik dan dekat dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasyikkan.
    Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak.
    Kegiatan bercerita juga memberikan sejumlah pengetahuan social, nilai-nilai moral dan keagamaan.
    Pembelajaran dengan bercerita memberikan memberikan pengalaman belajar untuk mendengarkan.
    Dengan dengan mendengarkan cerita anak dimungkinkan untk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
    Membantu anak untuk membangun bermacam-macam peran yang mungkin dipilih anak, dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.

b. Sintaks pembelajaran melalui bercerita
Strategi pembelajaran melalui bercerita terdiri dari 5 langkah. Langkah-langkah dimaksud adalah sebagai berikut.

1) Menetapkan tujuan dan tema cerita.

2) Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih, misalnya bercerita dengan membaca langsung dari buku cerita, menggunakan gambar-gambar, menggunakan papan flannel, dst.

3) Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita sesuai dengan bentuk bercerita yang dipilih.

4) Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita, yang terdiri dari :
  •  menyampaikan tujuan dan tema cerita
  • mengatur tempat duduk
  • melaksanaan kegiatan pembukaan
  • mengembangkan cerita
  • menetapkan teknik bertutur
  • mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.

5) Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita

Untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran dilaksanakan penilaian dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan isi cerita untuk mengembangkan pemahaman anak aka isi cerita yang telah didengarkan.

4. Strategi Pembelajaran Melalui Bernyanyi

a. Rasional strategi pembelajaran melalui bernyanyi

Honig, dalam Masitoh dkk. (2005: 11.3) menyatakan bahwa bernyanyi memiliki banyak manfaat untuk praktik pendidikan anak dan pengembangan pribadinya secara luas karena : 1) bernyanyi bersifat menyenangkan, 2) bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi kecemasan, 3) bernyanyi merupakan media untuk mengekspresikan perasaan, 4) bernyanyi dapat membantu membangun rasa percaya diri anak, 5) bernyanyi dapat membantu daya ingat anak, 6) bernyanyi dapat mengembangkan rasa humor, 7) bernyanyi dapat membantu pengembangan keterampilan berpikir dan kemampuan motorik anak, dan 8) bernyanyi dapat meningkatkan keeratan dalam sebuah kelompok.

b. Sintaks pembelajaran melalui bernyanyi
Strategi pembelajaran dengan bernyanyi terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.

1) Tahap perencanaan, terdiri dari: (a) penetapkan tujuan pembelajaran, (b) penetapan materi pembelajaran, (c) menetapkan metode dan teknik pembelajaran, dan (d) menetapkan evaluasi pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan, berupa pelaksanaan apa saja yang telah direncanakan, yang terdiri dari:

(a) kegiatan awal : guru les jakarta memperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan bersama dan memberi contoh bagaimana seharusnya lagu itu dinyanyikan serta memberikan arahan bagaimana bunyi tepuk tangan yang mengiringinya.

(b) Kegiatan tambahan : anak diajak mendramatisasikan lagu, misalnya lagu Dua Mata Saya, yaitu dengan melakukan gerakan menunjuk organ-organ tubuh yang ada dalam lirik lagu.

(c) Kegiatan pengembangan : guru membantu anak untuk mengenal nada tinggi dan rendah dengan alat musik, misalnya pianika.

3) Tahap penilaian, dilakukan dengan memakai pedoman observasi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang telah dicapai anak secara individual maupun kelompok.

5. Strategi Pembelajaran Terpadu

a. Rasional strategi pembelajaran terpadu
Anak adalah makhluk seutuhnya, yang memiliki berbagai aspek kemampuan, yang semuanya perlu dikembangkan. Berbagai kemampuan yang dimiliki oleh anak dapat berkembang jika ada stimulasi untuk hal tersebut. Dengan pembelajaran terpadu, pembelajaran yang mengintegrasikan ke dalam semua bidang kurikulum atau bidang-bidang pengembangan, berbagai kemampuan anak yang ada pada anak diharapkan dapat berkembangan secara optimal.

b. Karakteristik strategi pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu memiliki karakteristik : 1) dilakukan melalui kegiatan pengalaman langsung, 2) sesuai dengan kebutuhan dan minat anak, 3) memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan semua pemikirannya, 4) menggunakan bermain sebagai wahana belajar, 5) menghargai perbedaan individu, dan 6) melibatkan orag tua atau keluarga untuk mengoptimalkan pembelajaran (Masitoh dkk., 2005: 12.10).

c. Prinsip-prinsip strategi pembelajaran terpadu
Strategi pembelajaran terpadu direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip: 1) berorientasi pada perkembangan anak, 2) berkaitan dengan pengalaman nyata anak, 3) mengintegrasikan isi dan proses belajar, 4) melibatkan penemuan aktif, 5) memadukan berbagai bidang pengembangan, 6) kegiatan belajar bervariasi, 7) memiliki potensi untuk dilaksanakan melalui proyek oleh anak, 8) waktu pelaksanaan fleksibel, 9) melibatkan anggota keluarga anak, 10) tema dapat diperluas, dan 11) direvisi sesuai dengan minat dan pemahaman yang ditunjukkan anak (Masitoh dkk., 2005: 12.10).

d. Manfaat strategi pembelajaran terpadu
Ada beberapa manfaat dari strategi pembelajaran terpadu, yaitu: 1) meningkatkan perkembangan konsep anak, 2) memungkinkan anak untuk mengeksplorasi pengetahuan melalui berbagai kegiatan, 3) membantu guru dan praktisi lainnya untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya, dan 4) dapat dilaksanakan pada jenjang program yang berbeda, untuk semua tingkat usia, dan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

e. Sintaks pembelajaran terpadu
Prosedur pelaksanaan pembelajaran terpadu terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut (Masitoh dkk., 2005: 12.19 – 12.20).

1) Memilih tema
Pemilihan tema untuk pembelajaran terpadu dapat bersumber dari: (a) minat anak, (b) peristiwa khusus, (c) kejadian yang tidak diduga, (d) materi yang dimandatkan oleh lembaga, dan (e) orang tua dan guru.

Ada beberapa kriteria untuk pemilihan tema, yaitu: (a) relevansi topik dengan karakteristik anak, (b) pengalaman langsung, (c) keragaman dan keseimbangan dalam area kurikulum, (d) ketersediaan alat-alat, dan (e) potensi proyek.

2) Penjabaran tema
Tema yang sudah diplih harus dijabarkan ke dalam sub tema-sub tema dakan konsep-konsep yang didalamnya terkandung istilah (term), fakta (fact), dan prinsip (principle), kemudian dijabarkan ke dalam bidang-bidang pengembangan dan kegiatan belajar yang lebih operasional. agusbestalmamater

3) Perencanaan
Perencanaan harus dibuat secara tertulis sehingga memudahkan guru untuk mengetahui langkah-langkah apa yang harus ditempuh. Tentukan tujuan pembelajaran, kegiatan belajar, waktu, pengorganisasian anak, sumber rujukan, alat-permainan yang diperlukan, dan penilaian yang akan dilakukan.

4) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dilakukan dan dikembangkan kegiatan belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pada saat proses berlangsung dilakukan pengamatan terhadap proses belajar yang dilakukan oleh anak.

5) Penilaian
Penilaian dilakukan pada saat pelaksanaan dan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati proses dan kemajuan yang dicapai anak melalui kegiatan pembelajaran terpadu.

sumber : https://ebekunt.wordpress.com/2010/07/27/strategi-pembelajaran-untuk-anak-usia-dini/
Read More

Lowongan Kerja Terbaru Guru Les Privat Di Jakarta

14.32 |

Haii semua Ada kesempatan bergabung atau Lowongan Kerja Terbaru Guru Les Privat Di Jakarta unttuk kamu-kamu yang sangat menyukai tantangan sebagai pengajar atau guru les tentunya di dunia pendidikan ya. Bestalmamater memberikan peluang untuk para mahasiswa atau mahasiswi atau yang sudah lulus (Sarjana S1) untuk bergabung di Tim Lembaga Pengajar Bestalmamater.

Bekerja sebagai guru les privat sangat menyenangkan, terutama bila kalian sudah bergabung disini. Bestalmamater memberikan paruh waktu untuk kalian sebagai mahasiswa dan lainnya untuk memiliki tambahan penghasilan. Fleksibel waktu yang diberikan bestalmamater sangat memudahkan kita untuk menjadi pengajar guru privat atau pembimbing belajar di rumah.


Guru Les Privat Terbaik Bestalmamater

Untuk yang menyukai tantangan ini tentunya harus memiliki kriteria yang bagus, seperti apa kriteria agar dapat bergabung di Guru Privat Ke Rumah Jakarta Bestalmamater ini :


  • Tentu harus pintar dan cerdas, terutama memiliki nilai yang tinggi dalam bidang tertentu yang dikuasainya.
  • Memiliki keahlian menyampaikan materi pelajaran secara jelas dan merangkainya menjadi mudah untuk dipahami.
  • Minimal sedang menempuh pendidikan diploma/sarjana.
  • Memiliki kepercayaan diri dan mental yang kuat.
  • Memiliki sikap yang lembut dan tegas terhadap siswa, sangat mengerti bagaimana cara mengajar yang jitu agar siswa merasa nyaman belajar bersama pengajar.
  • Memiliki etika yang baik terhadap Bestalmamater, orang tua siswa, maupun siswa tersebut.

Berikut data informasi mengenai Lowongan Kerja Bestalmamater Guru Privat Jakarta yang bisa dihubungi melalui alamat dan kontak dibawah ini :

Website : http://bestalmamater.com
Email : bestalmamater.privat@gmail.com

Semoga informasi mengenai Lowongan Kerja Guru Les Privat Di Jakarta bisa bermanfaat untuk kita semua.
Read More

Memilih Guru Les Privat Yang Terbaik

07.57 | ,

Memilih Guru Les Privat Yang Terbaik - Banyak orang tua yang "pusing" ketika melihat hasil belajar anak yang tak kunjung membaik walaupun sudah ikut berbagai macam les private ke rumah. Mungkin anda salah satu yang mengalami hal ini??? Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini :
Pertama, mungkin anda kurang memahami kemauan anak dengan selalu memaksakan kehendak anda.
kedua, mungkin ada masalah belajar yang dialami oleh anak anda, cobalah konsultasikan dengan guru kelas atau bimbingan konselingnya,
ketiga, kemampuan anak yang tidak pada bidang tersebut. Jika nilai matematika anak anda merah, cobalah lihat nilai anak anda pada mata pelajaran lain, pasti anak anda mempunyai nilai menonjol dibandingkan dengan mata pelajaran lain.
keempat, coba rubahlah gaya belajar, ruangan belajar baik dari segi pencahayaan, warna kamar, letak AC, dan dekorasi rak buku. lakukan perubahan ini bersama anak anda.
Setelah memperhatikan faktor internal, coba perhatikan faktor eksternal, misal bagaimana lingkungan sekolah anak anda, baik teman-temannya, cara pengajaran gurunya namun saya yakin cara pengajaran guru disekolah sudah sangat baik, pengajaran guru les privatnya, untuk anda yang hendak memilih guru les ada beberapa tips yang bisa anda coba :

Guru Les Privat Yang Terbaik

 Memilih Guru Les Privat Yang Terbaik

1. Guru Les yang terbaik, Nah, guru les seperti ini biasanya memiliki sejuta ide buat membangkitkan semangat belajar anak anda.

2. Yang sesuai dengan kompetensinya, jika guru matematika maka disarankan berasal dari jurusan matematika.

3. lihat cara mengajarnya, biasanya mahasiswa kependidikan mempunyai nilai plus untuk hal ini.
Selain guru les yang baik juga harus dibarengi dengan strategi belajar. Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa PR (pekerjaan rumah).

Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :

1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan. Guru les privat ke rumah di jakarta

Guru Les Privat Yang Terbaik

Untuk dapat Memilih Guru Les Privat Yang Terbaik bisa dengan mendatangi dan menghubungi ke bestalmamater

Nah, semoga tips dan informasi tersebut dapat bermanfaat untuk anda.
Read More